Tuesday, February 3, 2009
VIDEO FOR CHANGE
Judul : Video for Change, Panduan Video Untuk Advokasi
Penulis : Sam Gregory, Gillian Caldwell
Penerjemah : Astrid Reza W, Veronika Kusuma
Penyunting : Sandria Komalasari
Penerbit : INSISTPress
Cetakan, tebal : I,Januari 2008, 17X24cm,xx+381 hal.
Harga : Rp. 45.000,-
Sam Gregory adalah aktivis HAM, pelatih advokasi, dan produser video. Saat ini menjadi Manajer Program WITNESS www.witness.org. Dia telah bekerjasama dengan kelompok-kelompok pembela HAM di Philipina, Guatemala, Argentina, Thailand, Birma, juga Amerika Serikat. Kerjasama tersebut bertujuan untuk mendukung kampanye internasional dalam advokasi dan pelayanan masyarakat. Dia juga telah terlibat dalam berbagai workshop & pelatihan HAM ditingkat internasional.
Video yang diproduksinya telah diputar di Kongres AS, PBB, dan berbagai festival film dunia. Pada ahun 2004 dia menjadi anggota juri dalam IDFA Amnesty International. Saat ini Gregory berkonsentrasi pada pelatihan-pelatihan WITNESS, dan bekerja di Asia termasuk berkampanye bersama organisasi rakyat di Birma.
Peraih Kennedy Scholar di Universitas Harvard saat meraih gelar masternya yang berfokus pada Pembangunan Internasional dan Media ini pernah pula bekerja sebagai peneliti sekaligus produser televisi di AS dan Inggris, juga dalam pengembangan organisasi di Nepal dan Vietnam.
Gillian Caldwell adalah Direktur Eksekutif WITNESS www.witness.org, seorang pakar media dan teknologi komunikasi untuk advokasi HAM. Sebelumnya, Caldwell adalah wakil direktur Global Survival Network, yang bertugas mengkoordinasikan penyamaran dalam investigasi perdagangan perempuan yang dipaksa menjadi pelacur di Rusia. Dia memproduksi sekaligus menyutradarai video Bought & Sold berdasarkan hasil investigasinya, yang mendapat perhatian luas dari berbagai media seperti BBC, CNN, ABC, dll. Dia tinggal di Afrika Selatan pada tahun 1991, menginvestigasi kelompok pembunuh bayaran, dan pernah bekerja di Boston, Washington, dan New York dalam isu kemiskinan dan kekerasan.
Penerima Rockfeller Foundation Next Generation Leadership Award pada tahun 2000 yang menguasai Bahasa Inggris dan Spanyol ini, tercatat sebagai salah satu dari 40 Wirausaha Social Terkemuka oleh Schwab Foundation, dan menerima penghargaan 2003 Tech Laureate dari Tech Museum, dan mitra khusus Ashoka : Perintis bagi Publik.
Jika memiliki sebuah video, akan kita gunakan untuk apa video tersebut?? Kebanyakan dari kita akan menggunakannya untuk mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup seperti perayaan ulang tahun, acara wisuda, acara pernikahan, atau upacara kematian. Pernahkah terpikir bahwa video yang kita miliki dapat digunakan untuk melakukan advokasi? Video for Change adalah sebuah buku panduan bagi revolusi kamera video yang akan menunjukkan atau mengajak kita menggunakan video secara berbeda, yaitu bagaimana aktivis menggunakan video untuk melakukan pembelaan HAM.
Buku ini juga sanggup memadukan kekuatan gambar dan cerita demi mencapai tujuan advokasi. Melalui buku ini kita diajak untuk menemukan potensi dari sebuah video kamera sederhana dan kekuatan yang dimilikinya untuk menstimulasi perubahan sosial. Film tidak hanya berkemampuan mengubah cara berpikir, namun sekaligus dapat membawa perubahan sosial yang nyata. Ditulis oleh aktivis video terkemuka dan staf dari organisasi hak asasi manusia WITNESS, buku pegangan praktis ini tidak hanya bermanfaat bagi para pejuang kemanusiaan, namun sekaligus dapat mengaspirasi aktivis video.
Pengalaman menggunakan video sebagai satu kesatuan dari kampanye yang memfokuskan diri pada HAM, lingkungan hidup, globalisasi perusahaan, dan hak-hak adat telah dilakukan oleh organisasi-organisasi pelopor, seperti Appalshop di Amerika Serikat, Chiapas Media Project di Meksiko, CEFREC di Bolivia, Dristhi Media Collective di India, Undercurrents di Inggris, Labor News Production di Korea Selatan, INSIST di Indonesia, dan sejumlah lainnya.
Video for Change adalah satu-satunya buku yang akan menjelaskan semua, mulai dari petunjuk teknis hingga persoalan etis, menjadikannya begitu berharga bagi pembuat film amatir maupun profesional.
• Dikemas dengan teknis pembelajaran dan alasan strategis penggunaan video.
• Menunjukkan bagaimana cara membuat film terkait isu sosial yang menggugah dan efektif.
• Menjelaskan bagaimana merencanakan, mengambil gambar, mengedit, dan mendistribusikan video kita.
• Menampilkan kisah nyata dari berbagai penjuru dunia yang akan menginspirasi kita.
Dalam pelaksanaannya para aktivis media ini mempertahankan sebuah tradisi yang dihormati sepanjang zaman, yaitu eksperimen cinema veritë - pembuatan film dokumenter yang berusaha menangkap kejadian dan situasi sebagai terjadi tanpa kontrol penyutradaraan dan editing yang mendominasi (pada hlm. xiv).
Buku yang terdiri dari tujuh bab ini menyuguhkan bagaimana melakukan "advokasi video" dengan berangkat dari pengalaman-pengalaman nyata para aktivis yang telah bekerja dengan organisasi HAM Witness. Bahkan beberapa bab merupakan materi pelatihan organisasi HAM Witness. Oleh sebab itu, pada bab pertama dari buku ini kita akan mendapati pengalaman kerja Gillian Caldwell yang telah menjadi Direktur Eksekutif Witness dalam merintis sebuah kampanye melawan perdagangan global perempuan.
Pada bab dua, kita akan menemukan tulisan Katerina Cizek, seorang pembuat film keadilan sosial yang cukup berpengaruh dari Kanada, tentang keselamatan dan keamanan dari mereka yang bekerja untuk menghasilkan sebuah video. Katerina Cizek pun menulis bab tiga dengan mengangkat bagaimana berpikir lewat sebuh cerita yang sanggup menyentuh, melibatkan, mendesak, atau membuat malu para penonton sehingga mampu membuat mereka tergerak dan bertindak. Bab keempat, yang ditulis oleh Joanna Duchesne dan Liz Miller, merupakan tawaran panduan-panduan dan latihan-latihan sederhana untuk membantu kita membuat kemajuan dari satu shot gambar hingga menjadi rangkaian gambar, dan menjelaskan pentingnya menggunakan beberapa jenis shot yang berbeda dalam proses edit.
Bab keempat kemudian dilanjutkan dalam bab lima oleh Katerina Cizek yang mengajak kita untuk melihat proses teknis editing. Aspek legal dari penggunaan video juga diberikan ruang khusus dalam bab enam. 'Video sebagai Bukti' yang ditulis oleh Sukanya Pillay akan menolong kita untuk melihat video merupakan sumber bukti kuat di pengadilan.
Bab terakhir ditulis oleh Thomas Harding yang mengajak kita merencanakan dengan baik pemilihan penonton. Ia menjelaskan bagaimana memanfaatkan pemutaran video komunitas, bagaimana menjalin pertemanan dan membangun jaringan dengan mitra dan bagaimana mendatangi langsung para pembuat keputusan atau menggunakan media arus utama dan jaringan internet.
Pada bagian akhir terdapat lampiran yang merupakan format-format dan daftar pengecekan yang mungkin dibutuhkan. Terdapat juga salinan dari "Video Action Plan" yang diberikan Witness kepada para mitranya untuk membimbing mereka melalui proses berpikir dari penggunaan video untuk advokasi. WITNESS menggunakan kekuatan video untuk membuka mata dunia terhadap pelanggaran hak asasi manusia, menghadirkan gambar-gambar yang belum pernah disaksikan, kisah yang tidak terungkap, dan suara yang terbungkam, mengkatalisasi perjanjian politik sekaligus perubahan tanpa akhir.
Kekurangan dari buku ini memang dipenuhi oleh istilah-istilah yang asing bagi mereka yang tidak pernah mendalami penggunaan video secara teoretis-akademis akan sulit memahami. Akan tetapi, bab-bab yang telah dipaparkan dengan singkat di atas berisi penjelasan-penjelasan sederhana yang akan memberdayakan kita untuk menghasilkan sebuah karya advokasi yang baik.
Editor dan kontributor buku ini antara lain: Thomas Harding (Penulis Video Activist Handbook, turut mendirikan Undercurrents), Gillian Caldwell (Produser Bought & Sold dan Direktur Eksekutif WITNESS), Katerina Cizek (Asisten Sutradara Seeing is Believing: Handicams, Human Rights, and the News), Sukanya Pillay (pernah menjabat sebagai Koordinator Program WITNESS), Joanna Duchesne (Produser di Amnesty International), Ronit Avni (Pendiri dan Direktur Just Vision), dan Sam Gregory (Manajer Program WITNESS).
Monday, February 2, 2009
Penulis : M Shodiq Mustika
Penerbit : QultumMedia, Jakarta
Cetakan : Kedua, 2008
Tebal : viii + 131 halaman
Buku Novel yang berbau religi ini adalah sebuah karya dari seorang penulis berbakat yang bernama M. Shodiq Mustika. Tulisannya kebanyakan berupa novel-novel religi. Beberapa novel religi, diantaranya Ayat-ayat Mesra, Doa dan Dzikir Cinta, Muslim Romantis, Ta’aruf Forever. Kumpulan novelnya secara tidak langsung membuat ketertarikan saya ingin membacanya. Sekarang M Shodiq Mustika tengah menunggu karya-karyanya lagi untuk diterbitkan. Saya akan coba memberikan sinopsis pada novel ini.
Urusan jodoh kadang gampang-gampang susah. Banyak yang dengan mudah menemukan jodoh. Namun tak sedikit yang pusing memikirkan jodoh yang tak kunjung datang. Kalau pun datang, masalah pun tak berhenti sampai di sana. Ada yang datang, namun harus menentukan pilihan yang sama sulitnya, karena yang datang tidak satu. Di sini problematika menentukan jodoh yang ideal sebagai suami atau istri harus terjadi. Sebagian orang menentukan pilihan dengan kaca mata materialisme: kecantikan, harta, dan sejenisnya. Ada juga cara penentuan yang rumit, dengan membandingkan dalam berbagai perspektif, juga mekanisme lainnya. Islam sendiri kadang sudah memberikan tuntunan untuk itu. Islam mengajarkan bagaimana memilih jodoh yang baik. Kendati pun demikian, tak jarang ada yang masih kebingungan dalam menentukan pilihannya.
Namun dalam konteks inilah, Islam juga memberikan semacam solusi. Menentukan satu dari sekian banyak pilihan yang menentukan dalam hidup tak cukup dengan pertimbangan materialistis. Islam mengajarkan istikharah dalam memilih jodoh ini. Istikharah cinta adalah salah satu cara yang efektif dalam menentukan pilihan dalam mencari jodoh.
Istikharah adalah memohon kepada Allah agar memilihkan dan menentukan yang terbaik serta memudahkannya. Ada metode khusus, juga doa khusus. Namun tak jarang juga ada hal-hal bid’ah yang kerap dilakukan. Misalnya mengharuskan adanya kemantapan hati, mengharuskan mimpi, mempercayai ramalan paranormal, ramalan bintang, menggunakan tasbih dan lainnya. Berbagai amalan yang bid’ah, yang tak pernah diajarkan Rasulullah, tentunya tak boleh dilakukan dalam beristikharah yang benar.
Kendati disyariatkan dalam Islam, namun istikharah bukanlah jalan pintas mencari cinta. Buku Istikharah Cinta ini memberikan gambaran yang cukup luas mengenai istikharah. Beberapa contoh yang dikemukakan dalam buku ini menjadikannya aplikatif dan menarik. Bahasanya yang mengalir, ringkas dan padat juga menjadikan buku ini menarik dibaca, tetapi terkadang bahasanya juga terlalu bertele-tele dan sulit dimengerti untuk saya baca. Buku novel ini cocok dibaca untuk kalangan yang sudah ingin berumah tangga atau sudah dewasa. Tetapi, dari keseluruhan cerita apabila dibaca dengan seksama, banyak sekali pesan dan amanat dari penulis yang sangat berarti apabila kita akan melangkah ke taraf pernikahan. Buku ini tak hanya mengandalkan tema yang banyak dicari dan diperlukan kalangan muda, yakni cinta.
Kesimpulan buku ini sangat bagus karena bisa membuat pembacanya penasaran dan semua makna ceritanya sangat mendalam, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil di buku ini. Kelebihan yang paling menonjol didalam buku ini adalah judulnya yang sangat bagus karena judul itu seperti mendeskripsikan isinya cerita yang bukan islami, tetapi kenyataanya isinya itu sangat islami. Buku ini menarik bukan hanya dari judulnya, namun juga mengenai cinta itu sendiri, dan fenomena yang terjadi di sekitarnya. Ia memberikan gambaran yang luas mengenai cinta, taqdir, jodoh dan masa depan. Cerita dalam novel ini dapat dijadikan tuntunan agar kita bisa menentukan yang terbaik serta memudahkan jalan dari sekian banyak pilihan, khususnya dalam menemukan jodoh ideal sesuai syariatnya. Buku ini akan bermanfaat bagi mereka yang terpana dan terombang-ambing dalam cinta.
Arini. Khoirunnisa
Broadcast
KOMPRA's FINAL EXAM
AKHIR LASKAR PELANGI
Judul: Mimpi-Mimpi Lintang Maryamah Karpov
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang, November 2008
Tebal: 510 halaman
"Jika dulu aku tak menegakkan sumpah untuk sekolah setinggi-tingginya demi martabat ayahku, aku dapat melihat diriku dengan terang sore ini; sedang berdiri dengan tubuh hitam kumal, yang kelihatan hanya mataku, memegang sekop menghadap gunungan timah, mengumpulkan napas, menghela tenaga, mencedokinya dari pukul delapan pagi sampai magrib, menggantikan tugas ayahku. Aku menolak semua itu! Kini Tuhan telah memeluk mimpiku.” Cuplikan dalam Maryamah Karpov.
Andrea Hirata Seman Said adalah sebuah fenomena sastra Indonesia. Pria kelahiran Desa Gantung, Bangka-Belitung, yang tidak pernah menulis karya sastra ini langsung melahirkan tetralogi. Tiga novelnya yang berjudul Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor best seller, bahkan sampai di negeri Jiran, Malaysia. Andrea akhirnya pada Nopember 2008 telah menyelesaikan novel akhirnya, kelanjutan dari kisah Laskar Pelangi tersebut yang diberi judul ‘Mimpi-Mimpi Lintang Maryamah Karpov’.
Judul Maryamah Karpov Mimpi-Mimpi Lintang sangat menarik tapi sekaligus membingungkan pembaca, Maryamah Karpov sebenarnya adalah nama yang disematkan Andrea pada perempuan yang biasa dipanggil Mak Cik pemilik warung kopi ‘Usah kau Kenang Lagi’. Karena Maryamah biasa mengajari bermain catur dengan langkah-langkah Karpov, dia kemudian mendapat julukan Maryamah Karpov, seperti nama pecatur dunia asal Rusia, Anatoly Karpov. Anehnya dalam bangunan kisah ini, nama Karpov terkesan hanya sebagai pemanis novel ini saja. Sampul pada novel keempat ini bergambar wanita cantik sedang bermain biola juga cukup mengundang pertayaan, ditambah dengan kertas novel yang tipis terlihat menjadi lebih elegan dan ringan. Gambar wanita cantik bermain biola merupakan Nurmi, anak dari Maryamah Karpov dan bukan gadis impian Ikal.
Kisah pengembaraan Ikal menjadi pembuka cerita novel ini. Setelah meraih gelar master di Sorbone-Perancis, yang merupakan salah satu universitas terbaik di Perancis, Ikal tidak segera pulang ke Indonesia. Ikal memutuskan melakukan napak tilas, menyusuri kota-kota yang pernah disinggahi selama di Eropa. Kemudian dilanjutkan tentang kisahnya kembali ke tanah Belitong, ringkasnya kisah yang disajikan dalam novel setebal 510 halaman ini mirip novel pertamanya, Laskar Pelangi. Sama-sama menceritakan kehidupan masyarakat Belitong serta kebersamaan anggota Laskar Pelangi dan sekaligus sebagai jawaban dari digantungnya nasib tokoh terdahulu seperti Lintang, Mahar, Ikal, Syadan, Samson, Sahara, Harun, Kucai, dan Akiong. Anggota Laskar Pelangi telah tumbuh dewasa menemukan hidup dan cinta, sementara Ikal pulang dengan membawa ilmu tetapi tidak dapat menggunakan ilmunya demi kemajuan kampungnya dan harus kembali sebagai warga kampung Belitong pada umumnya.
Novel keempat Andrea ini pada dasarnya cukup merubah dari ketiga novelnya terdahulu yang terkenal mengalir, benar-benar ada serta hidup. Cerita tentang dokter gigi dari Jakarta terkesan berbelit-belit. Di sini diceritakan bahwa setelah berbulan-bulan membuka praktek tidak satupun warga kampung yang bersedia memeriksakan giginya, alasan warga kampung “mulut sama dengan kelamin, bukan muhrimnya tidak boleh melihat”, warga kampung lebih suka pergi ke dukun bila ada masalah dengan giginya. Setelah mendapat bujukan dari ketua kampung akhirnya Ikal bersedia mencabutkan giginya, sekaligus menjadi pasien pertama warga Belitong, yang kemudian mendapat liputan dari media cetak dan radio. Kisah Ikal dapat mengangkat kapal Lanun (perampok) yang karam di sungai Linggang yang sudah berpuluh-puluh tahun dengan bantuan Lintang yang dapat menguraikan rumus tekanan dan momentum juga cukup tidak masuk akal, apalagi Lintang bukan seorang berpendidikan tinggi, di sini Andrea juga seolah menyamakan pengetahuan dan ilmu pengertahuan adalah sama!
Terlepas dari kekekurangan di atas tentunya novel ini ada kelebihannya, cara pengungkapan bahasa yang penuh sastra, sederhana, lugu, ada setia kawan, kepatuhan kepada orang tua, pembangkangan, kekonyolan, dan ditambah kepandaian humor Andrea yang semakin terasah membuat novel ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, terutama bagi seseorang yang menyukai gaya bersastra melayu. (Ed)
ETNOGRAFI KOMUNIKASI
Judul: Etnografi Komunikasi Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya
Penulis: Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S
Penerbit: Widya Padjadjaran, Agustus 2008
Tebal: 176 halaman
Etnografi komunikasi menurut pandangan Wilbur Schramn, bahwa Ilmu Komunikasi bagaikan “Oase”, banyak dihampiri dan berjumpa dengan bidang ilmu lainnya, maka Etnografi Komunikasi merupakan contoh salah satu hasil perjumpaan tiga bidang ilmu: Etnografi, Linguistik dan Komunikasi.
Engkus Kuswarno lebih dikenal sebagai guru besar program Sarjana dan Pascasarjana di beberapa perguruan tinggi Indonesia seperti di Universitas padjadjaran Bandung. Buku karangannya yang berjudul ‘Etnografi Komunikasi Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya’ merupakan jenis buku yang membahas penelitian komunikasi kualitatif.
Etnografi komunikasi secara terperinci berusaha mengenali pola-pola suatu suku bangsa dalam suatu etnografi tertentu. Studi dilakukan dengan upaya pendekatan terhadap sosiolinguistik bahasa, melihat penggunaan bahasa secara umum dihubungkan dengan nilai-nilai sosial kultural yang ada dalam suatu masyarakat. Memahami pola-pola komunikasi yang hidup dalam suatu masyarakat tutur, atau masyarakat yang memiliki kaidah yang sama untuk berkomunikasi akan memberikan gambaran umum dari perilaku masyarakat, memberi gambaran unit-unit komunikatif dari suatu masyarakat tutur diorganisasikan yang dipandang secara luas sebagai ‘cara-cara berbicara’, dan bersama dengan makna menurunkan makna dari aspek-aspek kebudayaan yang lain.
Menurut Engkus Kuswarno, tradisi yang merupakan aliran pemikiran ilmu-ilmu sosial yang turut memberikan sumbangsih pemahaman komprehensif terhadap etnografi komunikasi seperti fenomenologi, interaksi simbolik, kontruksi realitas secara sosial, etnometodologi, dramaturgi, dan hermeneutik. Selain itu, buku ini juga menjelaskan cara-cara melakukan penelitian etnografi komunikasi, dan juga memberikan contoh penelitian etnografi komunikasi tentang anak tuna rungu.
Sampul buku memadukan warna hitam, putih, dan kuning yang disertai berbagai gambar manusia cukup memberi gambaran tentang isi buku bahwa membahas etnografi. Pemilihan bentuk dan ukuran tulisan cukup baik sehingga tidak sesak oleh mata, tetapi sangat disayangkan dalam isi buku hanya dipenuhi warna hitam dan putih, pembahasan buku ini cenderung terlalu umum, contoh penelitian yang diberikan hanya satu tentang anak tuna rungu.
Walau bagaimanapun, buku ini sangat baik dibaca terutama bagi seseorang yang menempuh jurusan Antropologi, Linguistik dan Ilmu Komunikasi dan akan menyusun tugas akhir. Seseorang dapat memperdalam teori-teori penelitian tentang masyarakat, dan bagaimana menyusun sebuah penelitian berkaitan dengan interaksi yang terjadi di masyarakat.
Ringkasnya, Etnografi Komunikasi sebagai suatu studi pengembangan dari Antropologi Linguistik yang dipahami dalam konteks komunikasi, menggabungkan sosiologi (analisis interaksional dan identitas peran) dengan Antropologi (kebiasaan penggunaan bahasa dan filosofi yang melatarbelakanginya) dalam konteks komunikasi. (Ed)
Sunday, December 14, 2008
MIZAN PUBLISHING
VISI & MISI
Selama lebih dari dua dekade keberadaannya di Indonesia, Mizan telah menunjukkan komitmen yang meningkat dalam ikut serta menciptakan masyarakat modern, terbuka, dan, pada saat yang sama, religius. Komitmen ini diwujudkan melalui pengembangan perusahaan yang berjalan berlandaskan pengetahuan, yang mampu merespon tantangan dan permintaan seiring perubahan lingkungan yang cepat dan mengglobal akibat kemajuan teknologi dan informasi.
MIZAN, Selayang Pandang
Mizan -dalam bahasa Arab berarti seimbang- didirikan pada tahun 1983 oleh tiga mahasiswa beserta dua senior mereka. Pada awalnya mereka bertujuan membangun aras baru karya-karya ke-Islaman di Indonesia. Dimulai hanya menerbitkan buku-buku terjemahan penulis terkemuka dari luar negeri, secara bertahap karakter Mizan menemukan bentuknya melalui karya-karya ke-Islaman yang mewakili berbagai sudut pandang, secara serius dan modern.
Untuk menjawab kebutuhan perkembangan bisnis yang berkembang pesat, Mizan membentuk Mizan Publika sebagai perusahaan induk (holding company) pada tahun 1999, dan meluncurkan program rekayasa ulang (reengineering) di tahun 2001. Sejak saat itu, Mizan terbagi dalam unit-unit yang otonom dan dinamis sehingga dapat beradaptasi terhadap cepatnya perubahan lingkungan bisnis. Program rekayasa-ulang melahirkan beragam unit bisnis strategis yang terbagi dalam lini penerbitan, distribusi, penjualan, galeri buku online, percetakan, dan learning center untuk pelatihan-pelatihan.
Dari hanya menerbitkan tiga buku sebulan di tahun pertamanya, Kelompok Mizan telah mampu memproduksi lebih dari 600 judul buku per tahunnya dan sukses menghasilkan karya-karya best-seller. Mizan saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia.
Tidak puas hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, Mizan memperluas jangkauan bisnisnya ke luar negeri melalui unit bisnis strategis khusus yang diberi nama Mizan International dengan tiga bidang kegiatan. Pertama, mendistribusikan buku-buku Mizan berbahasa Indonesia dan Melayu kepada masyarakat Indonesia dan Melayu yang tinggal di negeri jiran; kedua, menerjemahkan buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa asing untuk pasar internasional; dan ketiga menangani urusan hak cipta (copyright) melalui lembaga bentukannya, yaitu Mizan Literary Agency (MLA).
Mizan kini telah mulai merintis pembukaan jaringan pusat kegiatan buku di Indonesia, termasuk toko buku dan pusat kegiatan Komunitas Mizan sebagai wadah penulis, penerbit, sastrawan, dan pihak-pihak lain dalam komunitas baca (reading society) di kalangan masyarakat Indonesia. Selanjutnya jaringan pusat perbukuan ini akan dikembangkan di Jakarta dan kota besar lainnya.
Di masa mendatang Mizan juga berencana untuk go public melalui Bursa Efek Indonesia setelah memperbesar asetnya melalui private placement.
UNIT KERJA
Menapaki usianya yang ke-25, pada 7 Maret 2008, Mizan terus berkembang dan memiliki beragam unit usaha. Unit-unit usaha tersebut kebanyakan berkedudukan di Jakarta dan Bandung. Meskipun demikian, wilayah operasinya berada di luar Jakarta dan Bandung. Bahkan sudah mendunia pula karena lewat situs www.mizan.com, produk dan jasa yang dikelola oleh unit-unit usaha Kelompok Mizan dapat dibeli secara online.
Beberapa unit usaha Kelompok Mizan, yang akan disajikan di sini, tergolong masih baru. Dua unit usaha yang tergolong baru adalah “Mizan Cinema” dan “Mizan New Media”.
Unit usaha penerbitan di Grup Mizan yang terdiri atas PT Mizan Pustaka, PT Mizan Bunaya Kreativa/DAR! Mizan, Penerbit Hikmah, PT Bentang Pustaka, PT Lingkar Pena Kreativa, Pelangi Mizan, Penerbit Kaifa, Qanita, dan Mizania akan dapat dilihat lewat situsnya masing-masing (saat ini sedang dalam pembuatan). Berikut ini adalah deskripsi dan alamat unit-unit usaha di Kelompok Mizan di luar unit usaha penerbitan:
MP Book Point secara resmi dibuka pada 29 April 2006. Berdiri di atas lahan seluas 1.500 m2, MP Book Point dirancang sebagai toko buku berbasis komunitas dan bersifat terbuka. Buku-buku yang dijual di MP Book Point tidak hanya terbitan dari Kelompok Mizan, namun juga dari penerbit lain.
Sebagai toko buku berbasis komunitas, MP Book Point memiliki berbagai program dan acara yang dikelola oleh Beranda Komunitas Mizan, seperti pemutaran film, diskusi, pertunjukan light music live, dan berbagai acara lain bekerja sama dengan komunitas seni-budaya-sosial.
MP Book Point menyediakan panggung terbuka, ruang multiguna, dan berbagai fasilitas lain seperti Saqi The Café. Beberapa kali shooting film untuk keperluan acara di televisi dan acara lain pun telah dilasngsungkan di MP Book Point. Berangkat dari satu lokasi di Jakarta, MP Book Point akan segera meluaskan jaringannya untuk menjangkau wilayah komunitas buku di Indonesia.
Pada akhir tahun 2007, MP Book Point cabang Yogyakarta sudah dibuka dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Alamat dan Contact Person
MP Book Point Jakarta:
Gedung MP Book Point
Jl. Puri Mutiara Raya No. 72 (Jeruk Purut-Cipete)
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Sheri/Ayu
Telp.: 021-75910212
Faks: 021-7513190
MP Book Point Jogja:
Jln. Kaliurang Km 6,3 No.58
Jogjakarta
Ajeng/Meri
Telp.: 0274-885485
MIZAN CINEMA
Mizan Cinema merupakan unit usaha terbaru Kelompok Mizan dengan bidang usaha event organizing dan production house. Kehadiran Mizan Cinema berawal dari penerbitan buku Ngefriend Sama Islam oleh DAR! Mizan. Individu-individu penggagas buku tersebut berkolaborasi dengan Radio Prambors mengangkat isi buku dalam acara on air dan off air yang bertemakan “Cinta, All Things About Love” pada Ramadhan 1425H/2004. Sejak itu pula, “Ngefriend Sama Islam” mewujudkan diri sebagai lini usaha Kelompok Mizan melalui PT Mizan Bunaya Kreativa dengan nama Mizan Cinema (Ngefriend Edukomunikasi). Ke depan, Mizan Cinema akan fokus pada proyek-proyek pembuatan tayangan yang mendidik, menghibur, dan Islami.
MIZAN CINEMA
Gedung MP Book Point
Jl. Puri Mutiara Raya No. 72 (Jeruk Purut-Cipete)
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Telp. (021) 75910212, Faks. (021) 75915759
MIZAN GRAFIKA SARANA (MSG)
Awalnya, Mizan Grafika Sarana (MGS) adalah divisi produksi Mizan yang terbentuk pada tahun 1992 sebagai bagian dari Mizan Pustaka. Divisi ini menangani proses produksi buku-buku untuk kegiatan penerbitan Mizan, mulai dari pencetakan hingga penjilidan. Divisi ini tumbuh pesat sehingga menjadi perusahaan mandiri pada tahun 1995, dengan nama PT Mizan Grafika Sarana (MGS).
Peningkatan kegiatan penerbitan Mizan memberikan dampak positif kepada MGS berupa makin meningkatnya pesanan pekerjaan hingga melebihi kapasitas. Oleh karena itu, PT Mizan Publika menanamkan investasi lebih besar berupa pembangunan pabrik baru seluas 2.500 m2 dan penambahan peralatan baru yang canggih.
Saat ini PT MGS selain menangani order-order dari penerbit Kelompok Mizan, menerima pula order-order cetak dari pihak luar.
PT Mizan Grafika Sarana
Jl. Cinambo No. 141, Cisaranten Wetan
Ujung Berung, Bandung 40294
Telp. (022) 783 4300 dan 783 4302
Email: mizangrafika@bdg.centrin.net.id
MIZAN MEDIA UTAMA
Mizan Media Utama atau disingkat MMU adalah perusahaan distribusi kelompok Mizan yang berdiri pada 1999. MMU kini memiliki jaringan distribusi yang menjangkau hampir semua wilayah Indonesia, mulai Nanggaro Aceh Darussalam hingga Papua. Bahkan menjangkau wilayah internasional.
Mizan Media Utama berkembang seiring berkembangnya produk-produk kelompok Mizan. Jumlah produk yang semakin banyak dan kualitas yang semakin meningkat, membutuhkan sarana dan perangkat distribusi yang andal agar seluruh lapisan masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan produk-produk Mizan yang bermutu. Peningkatan kualitas, kecepatan, dan ketepatan layanan adalah proses yang terus menerus dilakukan di MMU untuk mengakomodasi tuntutan dari seluruh relasinya.
Berkantor pusat di Bandung, MMU kini memiliki perwakilan tetap di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung Surabaya, Malang, Makassar, dan Medan.
Kantor Distribusi Bandung:
Jl. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 146, Ujungberung, Bandung 40294
Telp.022-7815500
Fax. 7802288.
e-mail: mizanmu@bdg.centrin.net.id
Contact Person: Winarni
Perwakilan Jakarta:
Golden Plaza Blok G 15-16, Jl. RS. Fatmawati No. 15, Jakarta Selatan 12410
Telp: 021-7661724 (Hunting),
Fax: 021-7508945
e-mail: mmujkt@cbn.net.id
Contact Person: Noryati Sahara (Yaya)
Perwakilan Surabaya:
Jl. Karah Agung 3-5, Surabaya 60231
Telp: 031-8281857,031-60050079
Fax: 031-8289318
e-mail: mizanmu_sby@yahoo.com
Contact Person: Bagus Triyanto
Perwakilan Makassar:
Jl. A.P Pettarani Selatan I No. 1 Makassar 900221
Telp: 0411-871369,
e-mail: mizanmu_sby@yahoo.com
Contact Person: Nahzar
Perwakilan Malang:
Jl. Sudimoro No. 1 Malang
Telp/Fax: 0341-477869
e-mail: mizan_mlg@yahoo.com
Contact Person: Muhammad Mansyur
Perwakilan Medan:
Kompleks TASBIH I Blok TT No.13, Medan 20133
Telp/Fax. 061-8214910
e-mail: mmumdn@hotmail.com
Contact Person: Sofyan Sauri
Distribusi Pekanbaru:
Jl. Tuanku Tambusai/ Nangka 1
Komplek Kuda 8 No. 77
Simpang Mall SKA Pekanbaru
Telp. (0761) 39088.
Faks. (0761) 39089,
Contact Person : Andi Siregar
MIZAN NEW MEDIA
Menyiasati era digital serta konvergensi media, Kelompok Mizan menghadirkan dan memberikan layanan yang lebih komprehensif bagi masyarakat buku Indonesia dengan meluncurkan “Mizan New Media”. Unit baru di dalam Kelompok Mizan ini akan memastikan produk-produk Mizan dapat diakses dengan berbagai media dan pada berbagai kesempatan.
Mizan-Google Book Search: bekerja sama dengan mesin pencari internet terbesar Google, Mizan mempersembahkan akses terhadap buku-buku terbitan kelompok Mizan melalui layanan Google Book Search-mega database yang menyimpan isi dari ratusan buku-buku referensial. Mizan dan penerbit-penerbit yang berada di Kelompok Mizan adalah penerbit pertama di Indonesia yang menjadi premier partner Google Book Search.
www.mizan.com: Situs Kelompok Mizan kini hadir dalam format baru yang lebih segar. Berbagai info tentang dunia perbukuan dan berbagai aktivitas yang bisa Anda ikuti bersama Mizan dapat Anda akses melalui situs ini. Mizan.com dirancang menjadi website komunitas pecinta buku di Indonesia. Oleh karena itu, tidak seperti kebanyakan website penerbit lain yang mengutamakan iklan produk terbitannya, Mizan.com menyajikan serba-serbi informasi di seputar buku. Dan serba-serbi informasi tersebut tidak hanya disajikan dalam bentuk bacaan lewat teks, melainkan juga dalam bentuk audio dan video files. Ini melanjutkan tradisi Mizan.com sejak awal, yang untuk pertama kalinya diluncurkan pada tahun 1996 (yang membuat Mizan adalah penerbit Indonesia pertama yang memiliki situs yang komprehensif). Jangan lewatkan pula klinik baca-tulis bersama penulis dan pakar pembelajaran Hernowo.
Mizan e-Book: Buku digital yang dapat di-download melalui internet, dengan format seperti buku biasa dan dapat dibuka halaman per halamannya hanya dengan satu klik pada mouse Anda, layaknya membaca buku cetakan biasa. Mizan sendiri adalah penerbit pertama di Indonesia yang meluncurkan e-book pada tahun 2001. Demikian bagusnya sambutan para pembaca Indonesia, sehingga mengakibatkan server Mizan.com nge-hang selama beberapa waktu karena animo pembaca yang men-download e-book itu. Kini, Kelompok Mizan bekerja sama dengan Digibook untuk menghadirkan e-book secara lebih rutin.
Mizan Fonovela: Novel-novel favorit yang bisa Anda akses melalui telepon seluler Anda. Upaya terobosan ini untuk menyambut sifat masyarakt yang makin mobile yang memerlukan bacaan yang ringan dan mudah. Dalam hal ini, Kelompok Mizan bekerja sama dengan Metadome, perusahaan multi-nasional content provider untuk handphone yang bermarkas di Malaysia.
Mizan Talking Book: Kerja sama dengan perusahaan terkemuka Read-Boy, Kelompok Mizan menghadirkan buku-buku kesayangan putra-putri Anda dalam format talking book. Teknologi baru telah memungkinkan konvergensi antara teknologi cetak dan digital, sehingga buku-buku bisa dihadirkan dengan lebih interaktif dan bersifat multimedia. Dengan menggunakan perangkat elektronik, buku-buku terbitan Kelompok Mizan yang telah dirancang untuk format talking book akan hadir lebih menarik. Perangkat itu akan menyajikan suara dari halaman-halaman buku yang Anda buka.
MIZAN NEW MEDIA
Gedung MP Book Point
Jl. Puri Mutiara Raya No. 72 (Jeruk Purut-Cipete)
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Telp. (021) 75910212
Faks. (021) 75915759
MIZAN DIAN SEMESTA
Mizan Dian Semesta (MDS), sebelumnya dikenal sebagai Mizan Direct Selling, didirikan pada Mei 2002. Tetap menangani penjualan langsung, MDS membidik target pasar menengah ke atas dengan menawarkan buku-buku yang dikemas istimewa dan luks yang tidak dijual di toko-toko buku. Selain buku-buku produksi dalam negeri, MDS juga mendistribusikan buku-buku terbitan luar negeri. Berkantor pusat di Jakarta, MDS telah membuka cabang di beberapa kota besar seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, wilayah Jawa Tengah, Makassar, dan Medan.
JAKARTA
Komp. D'Best Plaza Blok E-47
Jl. RS. Fatmawati No. 15, Jakarta Selatan
Telp. (021) 7663631 / 75914645
Fax. (021) 7663806 / 75900321
Contact Person: Wuri Apriyani
BANDUNG
Jl. Gandapura Simpang No. H 456, Bandung
Telp/Fax. (022) 4231918
Fren : 0888.209.7116
Contact Person: Elni Koesnaeni
SURABAYA
Jl. Karah Agung No. 3-5, Surabaya
Telp/FAx. (031) 8294446
Fren : 0888.350.2090
Contact Person: R. Subekti Kimiawan
YOGYAKARTA
Jl. Lempongsari No. 163 A, Yogyakarta
Telp/Fax. (0274) 4463694
Fren : 0888.285.2033
Contact Person: Sumiadi
MAKASSAR
Jl. A. P. Pettarani Selatan I No. 1, Makassar 90221
Telp/Fax. (0411) 879020
Contact Peson: A. Gustang
LAMPUNG
Jl. Sisingamangaraja Gg. Sawit No. 21
Gedong Air - Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung Telp. (0721) 735.1276
Contact Person: Nirmala Damayanti
MEDAN
Ruko Al Majidiah
Jl. Prof H. M. Yamin Gg. Belimbing No. 4A, Medan
Telp/Fax. (061) 4151631
Contact Person: Asnizar Yuliani
Haidar Bagir, Pendiri Mizan, Terpilih Menjadi “Top Ten The Best CEO 2008” versi Majalah SWA
Pada Kamis malam, 21 Februari 2008, bertempat di “Ruang Ceria” Hotel Shangrila, Jakarta, pimpinan puncak Mizan Group, Haidar Bagir, menjadi salah seorang di antara sepuluh orang yang dianugerahi “The Best CEO 2008” oleh Majalah Swa. Dalam melakukan survei memilih “the best CEO” ini, Swa bekerja sama dengan Dunamis dan Synovate. Di samping Haidar Bagir, kesembilan “The Best CEO 2008” lainnya adalah Agus Martowardojo (CEO dan Presdir PT Bank Mandiri Tbk.), Franky Oesman Wijaya (CEO dan Presdir Sinarmas Agribusiness and Food), Tony Chen (CEO dan Presdir Microsoft Indonesia), Arif Soeleman Siregar (CEO dan Presdir PT International Nickel Indonesia Tbk.), Kris Taenar Wiluan (CEO dan Presdir PT Citra Tubindo Tbk.), Anthony Akili (CEO dan Presdir PT Smailing Tour and Travel), Harry Sasongko (CEO dan Presdir GE Finance Indonesia), A. Sutjipto (CEO dan Presdir PT Wijaya Karya [Persero]), dan Mohammad Nadjikh (CEO dan Presdir PT Kelola Mina Laut).
Haidar Bagir merintis usaha penerbitannya pada tahun 1983. Waktu itu, dia belum menuntaskan kuliahnya. Terdorong oleh pengenalan akan wujudnya kehausan buku-buku Islam bermutu di kalangan orang-orang Muslim, dan keasyikan membaca serta sekadar kemampuan menulis, Haidar menancapkan keinginan untuk terjun ke dunia buku. Maka, bukannya tanpa waswas, dikibarkanlah Mizan—sebuah nama yang dipilih guna menayangkan misi untuk ikut, sebisanya, dalam upaya pengembangan informasi serta sikap adil (fair) dan objektif atas berbagai aliran, mazhab, dan pemikiran yang berkembang di kalangan persatuan dan persaudaraan besar Islam.
Kini, ketika Haidar menerima anugerah dari Majalah Swa, Mizan telah berusia seperempat abad. Dalam perjalanannya yang panjang itu, Mizan telah berubah dari sekadar hanya menerbitkan buku-buku berkualitas menjadi Mizan yang mencoba memperkaya lini produk terbitannya sekaligus bergerak di pelbagai usaha diversifikasi yang lain. Mizan Group kini memiliki usaha pendistribusian buku sendiri bernama Mizan Media Utama (MMU). Setelah MMU, Mizan Group merintis usaha percetakan yang terus berkembang dengan nama Mizan Grafika Sarana (MGS). Dan, unit usaha lain yang tak kalah penting adalah pendirian Mizan Dian Semesta (MDS), yaitu unit yang menangani pendistribusian buku-buku “direct selling” (buku-buku yang ditampilkan secara luks dan berjilid-jilid).
Di bidang usaha penerbitan, selain memiliki Penerbit Mizan dengan imprint Penerbit Kaifa, Qanita, dan Mizania, Mizan Group juga memiliki Penerbit Hikmah dan Penerbit Bentang yang tengah sukses dengan novel Laskar Pelangi-nya. Kini, unit usaha yang tengah dikembangkan oleh Mizan Group adalah MP Book Point—sebuah toko buku yang dirancang berbasis komunitas dan bersifat terbuka—Mizan Cinema--unit usaha dalam bidang event organizing dan production house—dan Mizan New Media—unit usaha baru yang akan memastikan produk-produk Mizan dapat diakses dengan berbagai media dan pada berbagai kesempatan.
BUKU BARU
TIMOR TIMUR SATU MENIT TERAKHIR: Catatan Seorang Wartawan
CM Rien Kuntari, Rp.84000.00,-
Inilah catatan seorang wartawan atas peristiwa-peristiwa dramatis menjelang, selama, dan setelah jajak pendapat di Timor Timur tahun 1999—sebuah segmen amat... >> Detail
KEBERANIAN BERNAMA MUNIR: Mengenal Sisi-Sisi Personal Munir
Meicky Shoreamanis Panggabean, Rp.48000.00,-
Buku ini mengisahkan sisi-sisi Munir di ranah privat, yang jarang diketahui umum. Lewat penelusuran informasi unik dari... >> Detail
BUKU LARIS
Rita Triana Budiarti, Rp.79000.00,-
Buku ini akan menjadi kawan yang tepat untuk mencari tahu ketegangan-ketegangan yang tidak diceritakan di dalam film.... >> Detail
Andy F. Noya, Rp.45000.00,-
Membaca buku ini, saya serasa diajak memasuki lorong-lorong panjang kehidupan anak manusia yang begitu beragam. Mereka bergulat dengan nasib yang... >> Detail