Monday, November 17, 2008

PROFIL 2


Shakespare

Shakespeare lahir di Stratford-upon-Avon, Inggris, pada bulan April 1564, sebagai putra John Shakespeare dan Mary Arden. Ayah William cukup kaya ketika ia lahir dan memiliki bisnis pembuatan sarung tangan namun kemudian ia menjadi agak miskin setelah menjual wol secara ilegal. Shakespeare tidak mengikuti jejak ayahnya.

Pada jaman itu, sekolah umum baru dimulai di Inggris. Sebelumnya, hampir semua anak tidak tahu cara membaca dan menulis, mereka hanya belajar suatu ketrampilan atau bertani. Shakespeare pergi ke salah satu sekolah umum yang baru ini. Ia belajar Latin, yang merupakan bahasa semua kaum terpelajar, tidak peduli dari negara mana mereka berasal. Dari London ke Lisbon, dari Aleksandria ke Konstantinopel, dari Tunis ke Yerusalem, semua orang terpelajar berbicara Latin dan bahasa ibu mereka. Semua dokumen penting, baik dokumen negara, gereja, atau perdagangan, ditulis menggunakan Latin. Shakespeare juga mempelajari karya-karya para penulis dan filosofer dari Yunani Kuno dan Romawi. Lebih dari 100 tahun berlalu sejak Yohanes Gutenberg memperkenalkan percetakan ke Eropa pada tahun 1452. Shakespeare dan orang Inggris lain yang dapat membaca ─ dan mampu membeli ─ buku-buku menjadi akrab dengan kisah-kisah dari berbagai tempat seperti Italia, Perancis, Asia Minor, dan Afrika Utara. Beberapa kisah-kisah ini menjadi dasar cerita-cerita terbesar Shakespeare. Contohnya, The Golden Ass karya Apuleius, sebuah kisah kuno dari Afrika Utara, kemungkinan merupakan kisah yang menginspirasikan Impian di Tengah Musim. Shakespeare meminjam cerita untuk Romeo dan Juliet dari seorang penulis Inggris lain, yang mendapatkannya dari seorang penulis Perancis, yang menterjemahkannya dari kisah abad ke-16 oleh Luigi da Porta dari Italia yang bersumpah bahwa cerita tersebut adalah berdasarkan cerita nyata.

Di dalam dunia Shakespeare, terdapat susunan-susunan yang telah diterima secara umum. Hampir semua orang di Inggris adalah Kristen. Di hierarki terbawah terdapat kaum pekerja, di atasnya para petani dan pedangang, lalu para pendeta dan pengawal, lalu naik lagi para ksatria, tuan tanah, uskup agung, dan para adipati. Sang monarki bertahta di puncak tatanan sosial. Di Inggris, monarki tersebut adalah Ratu Elizabeth I (yang dilanjutkan dengan kemenakannya, James I). Elizabeth I memerintah Inggris hampir selama hidup Shakespeare. Pada jaman tersebut tidak ada peperangan. Diplomasi sang ratu membuat kedua seterunya Perancis dan Spanyol terjaga seimbang. Perdagangan berkembang. London menjadi kota yang padat, ramai, dan penuh dengan peluang. Rumah-rumah sandiwara dibangun di London; teater-teater tersebut adalah tempat yang populer dikunjungi masyarakat.

Sistem kelas pada jaman Shakespeare dapat saja sudah memiliki susunan-susunan, namun hal tersebut tidak statis. Orang-orang mulai berpikir tentang mereka sendiri. Shakespeare hidup di jaman Renaissans yang berarti "kelahiran kembali" yang terjadi pada abad ke-15 hingga abad ke-17 di Eropa.

Renaissans Eropa menghidupkan kembali pembelajaran klasik. Pada jaman tersebut terdapat gerakan kebangkitan minat terhadap seni, musik, dan arsitektur. Suatu dunia yang tua dan stagnan tiba-tiba berubah menjadi hidup dan vibran. Meskipun hampir semua orang percaya bahwa susunan matahari, bulan, bintang, dan planet mempengaruhi nasib mereka, beberapa orang mulai merubah cara berpikir mereka tentang diri mereka dan dunia yang mereka tinggali. Mereka mulai memahami kekuasaan dan posisi pemerintahan diciptakan oleh manusia, bukan ditentukan oleh Tuhan sejak lahirnya. Mereka menyadari bahwa kekristenan bukanlah satu-satunya agama di dunia. Dan karena banyak di antara mereka mulai dapat membaca, maka banyak juga yang tidak ingin tinggal di kelas sosial tempat mereka dilahirkan. Banyak petualang Renaissans menggunakan cara mereka sendiri-sendiri untuk mencari rejeki dan mengembangkan kehidupan mereka. Shakespeare adalah salah satu dari orang-orang tersebut.

Pada awal 1590an, William Shakepseare mengokohkan dirinya sebagai seorang penulis sandiwara dan aktor di London. Selain itu, ia juga memiliki bagian dari rumah sandiwara tempat ia dan teman-temannya bermain. Itu mungkin adalah sumber penghasilannya. Shakespeare menikahi Anne Hathaway, yang delapan tahun lebih tua daripadanya, pada tanggal 28 November 1582 di Temple Grafton, dekat Stratford. Anne kala itu hamil tiga bulan. Bersama-sama mereka dikaruniai tiga anak: Susanna, dan si kembar Hamnet dan Judith. Istri dan ketiga anaknya tinggal di Stratford, dan kemungkinan besar Shakespeare pergi mengunjungi mereka setahun sekali. Pada tahun 1596 Hamnet meninggal dunia. Karena kemiripan nama, banyak orang berpikir bahwa hal ini mengilhaminya untuk menulis The Tragical History of Hamlet, Prince of Denmark.

Shakespeare menjadi orang teater yang sangat terkenal, sangat populer, dan sangat kaya. Ratu Elizabeth I sangat menyukai karya-karyanya; begitu pula dengan Raja James I, penerusnya. Pada pemerintahan James I, Shakespeare dan kawan-kawan terkenal dengan sebutan "Orang-orang Raja" karena Raja James I adalah pengunjung mereka yang spesial. Shakespeare dan Orang-orang Raja bermain di istana kerajaan, di teater Globe dan di rumah sandiwara mereka, dan teater Blackfriars. Untuk mendapatkan lebih banyak uang, mereka juga mengadakan tur keliling Inggris, terutama pada saat-saat wabah penyakit menjangkit Inggris.

Orang-orang jaman Elizabeth tidak memandang pemain atau penulis sandiwara adalah pekerjaan yang terhormat. Pergi ke teater pada jaman tersebut tidak sama seperti pergi ke teater pada saat ini, hal itu lebih seperti pergi menonton pertandingan sepak bola! Teater-teater jaman Elizabeth merupakan bangunan kayu yang bertingkat-tingkat. Para penonton duduk di ketiga sisi atau berdiri di tengah-tengah lantai. Bagian tengah teater terbuka atapnya karena pada jaman itu belum ada penerangan buatan. Ribuan orang berjejalan di teater untuk pertunjukan sore hari. Para penonton berteriak-teriak di belakang para aktor. Teater Globe adalah tempat yang padat pengunjung, bising, dan berjejal-jejalan. Puluhan ribu orang yang memadati untuk melihat sandiwara Shakespeare akan dapat mendengar 1700 kata yang diciptakan oleh Shakespeare. Banyak kata-kata ciptannya yang saat ini masih digunakan. Contohnya: "deafening" (menulikan), " hush", " hurry" (lekas), " downstairs" (di bawah), " gloomy" (sedih), " lonely" (sendirian), " embrace" , " dawn" (senja). Ejaan yang digunakan Shakespeare pun berbeda dari jamannya. Orang-orang jaman Elizabeth mengeja kata-kata seperti yang tertulis, seperti Latin dan Indonesia. Tidak ada cara "yang benar" untuk mengeja. Orang-orang menulis suatu kata seperti ejaan yang mereka inginkan. Jika ingin menulis "me" (saya) tapi ingin memberikan penekanan pada kata tersebut, maka kata tersebut akan dituliskan "mee". Jika sang penulis ingin kata tersebut dibaca seperti orang berteriak dari atap rumah, makan kata tersebut akan dituliskan "Meee". Dalam teks Shakespeare akan dijumpai kata "stayed" (tinggal) dieja "stay'd", karena Shakespeare ingin mengucapkan kata tersebut sebagai satu suku kata (baca: 'steid') seperti ejaan bahasa Inggris sekarang, bukan dua suku kata (baca: 'stei-ed'). Bahasa Inggris modern banyak menggunakan penulisan dari jaman dahulu namun dengan menggunakan ejaan yang baru. Contohnya kata "knight" (ksatria) dulunya dieja sama seperti tulisannya (baca: 'k-ni-gh-t' 4 suku kata). Di dalam budaya oral seperti jaman Shakespeare, orang-orang mempedulikan detil intonasi, nada suara, dan bunyi yang ditimbulkan pada waktu mereka berbicara sehingga bahasa lisan yang digunakan lebih kaya pada jaman dahulu daripada jaman sekarang.

William Shakespeare menulis selama dua puluh lima tahun, menciptakan tiga puluh enam hingga tiga puluh sembilan karya yang diketahui hingga saat ini. Topik yang dicakup beragam mulai dari romans komik hingga perang saudara, dari permainan domestik hingga kejadian politis yang menggegerkan dunia. Namun tiga hal yang mendasari seluruh karyanya adalah pertanyaan-pertanyaan: Apa artinya untuk hidup? Bagaimana cara kita hidup? Apa yang harus ktia lakukan?

Sandiwara Shakespeare menawarkan pemahaman yang mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Itulah sebabnya mengapa ahli-ahli literatur mempelajari karyanya, politikus-politikus mengutipnya, filosofer-filosofer menemukan cara berpikir yang baru dari membaca dan membaca ulang karyanya. Mempelajari Shakespeare adalah seperti mempelajari hidup dari berbagai sudut pandang: psikologis, politis, filosofis, sosial, spiritual. Ritme yang digunakannya dalam kata-katanya terefleksi dalam ritme tubuh kita. Memainkan peranan sandiwara Shakespeare di panggung membuat seseorang menyadari seberapa dalam seseorang harus menarik napas supaya suaranya dapat terdengar sampai ujung ruangan. Shakespeare berhenti menulis pada tahun 1611 dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian pada 1616. Sampai wafatnya ia tetap menikah dengan Anne. Pada batu nisannya tertulis: "Blest be the man who cast these stones, and cursed be he that moves my bones." (bahasa Indonesia: "Terbekatilah ia yang menaruh batu-batu ini, dan terkutuklah ia yang memindahkan tulang-tulangku.")

 

 

 

TIPS PENULISAN & MEMILIH BUKU


Tips Penulisan Bertenaga

Menurut Hernowo dalam bukunya, Andaikan Buku Sepotong Pizza: Rangsangan Baru Untuk Melejitkan “Word Smart” (2002):

“Kita benar-benar perlu berusaha menguasai materi yang ingin kita tuliskan. Apa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kita telah menguasai materi? (1) Materi yang ingin kita tuliskan itu sangat berkaitan dengan diri kita atau materi itu telah menjadi bagian dari pengalaman kita. (2) Kita memang sangat terkesan pada materi itu atau materi itu sangat terkait secara emosional dengan diri kita. (3) Materi itu sudah kita coba keluarkan (baik secara lisan maupun tertulis) dari dalam diri kita berkali-kali”.

Kalau kita terjemahkan kutipan di atas, dalam penulisan sebuah karya tulis baik itu artikel, berita, cerita pendek, bahkan skripsi, hal yang paling sakral kita harus kuasai adalah menguasai materi dengan baik.  Menguasai materi dengan baik berarti akan memudahkan kita menuangkannya dalam bentuk apapun, termasuk kedalam bentuk tulisan. Untuk itu topik yang akan kita tulis lebih baik mempunyai hubungan dengan diri kita, semakin dekat hubungan itu akan semakin mudah topik yang akan kita tulis, artinya hubungan di sini adalah hal-hal apa saja di sekitar yang dekat kita rasakan, verbal-nonverbal, tulisan dan lisan, dan mempengaruhi bathin kita. Maka dari itu biasanya seorang yang menyusun skripsi diwajibkan kerja praktek sebelum melakukan penulisan, intinya supaya kita mendapat pengalaman, gambaran tentang perusahaan yang akan kita tulis itu dengan jelas. –Ed

 

Tips Untuk Memilih Buku Berkualitas

Jika anda yang suka membaca maupun yang tak suka membaca. Berikut ini saya akan memberikan tips bagaimana cara memilih buku yang berkualitas bagi anda, agar buku yang anda ingin miliki berkualitas. Sebab kita ketahui bahwa dalam memilih buku yang berkualitas memang sangat susah. Bila ditinjau dari peringkatnya, memilih buku yang berkualitas ternyata mudah, mau tau bagaimana kiat agar bisa tetap memiliki buku yang berkualitas tanpa harus terlalu lama menghabiskan waktu memilih buku –buku yang sangat banyak jenisnya.

1. Kualitas Bahasa.

Keteraturan bahasa dan kosakata yang sesuai dengan tingkatan pembaca cukup penting untuk criteria buku yang berkualitas karena dengannya kita akan memiliki kesan yang kuat dengan buku tersebut sebab kita paham maksud pengarangnya sehingga mendorong kita untuk memilikinya.

2. Kualitas Penerbit

Mengapa penerbit menjadi salah satu factor penting? Karena dapat dipastikan bahwa hanya dari penerbit-penerbit yang berkualitaslah sebuah karya tulis yang baik lahir sebab dari penerbit professional kita memperoleh jaminan kualitas buku yang telah melalui proses-proses seleksi dan senor yang ketat.

3. Kualitas Pengarang

Reputasi pengarang biasanya menjadi salah satu indicator penting penilaian kualitas sebuah buku. Factor pendidikan dan atau pengalaman pengarang biasanya merupakan jaminan dari kualitas karya yang dihasilkannya. 

4. Kualitas isi

Kesatuan isi juga menjadi salah satu faktor penting, sebab dengannnya pembaca akan merasa memperoleh tambahan ilmu pengetahuan sehingga tak merasa rugi memiliki buku tersebut walaupun harganya sedikit mahal.

5. kualitas cetakan.

Dengan penataan yang profesional, secara otomatis akan meningkatkan kualitas isi dari buku sehingga pembaca akan memiliki kesan yang kuat terhadap buku tersebut dan merasa sejalan dengannya sehingga tak merasa untuk memilikinya karena pengeluaran yang dilakukan sepadan dengan kualitas buku dan ilmu yang kita peroleh.
Moga dengan sedikit tips tentang cara memilih buku yang berkualitas ini anda dapat menjadikannya sebagai acuan dalam berburu buku-buku apa yang hendak anda ingin miliki sebagai bahan bacaan anda.

 

Di dalam membaca, sebaiknya kita juga selektif dalam memilih buku-buku bacaan karena tidak semua buku bacaan memiliki manfaat. Berikut adalah tips yang bisa dipertimbangkan dalam memilih buku:

1. Sesuaikan buku yang akan kita baca dengan mood.

2. Sesekali, usahakan membaca majalah terbaru untuk memperoleh informasi-informasi  hangat yang terjadi di sekitar kita.

3. Baca buku-buku yang dapat memperluas wawasan.

4. Jangan baca buku yang bersifat merusak kepribadian.

5. Baca buku-buku yang bisa membuat kita termotivasi dalam belajar.

 

 

 

 

Sunday, November 16, 2008

PENULISAN SKRIPSI

Penulisan Skripsi

Menulis Skripsi seolah begitu menakutkan bagi setiap mahasiswa, tetapi bila kita mengerti pola-pola penulisan skripsi, penulisan skripsi merupakan hal menyenangkan. Sebelum kita melangkah lebih jauh bicara tentang penulisan skripsi, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menyusunnya:

Lakukanlah observasi pada obyek atau perusahaan yang akan diteliti terlebih dahulu, akan lebih baik bila kita melakukan kerja praktek di tempat tersebut karena akan mendapatkan gambaran tentang perusahaan tersebut dengan sangat jelas. Dari observasi kita akan mendapatkan topik untuk penelitian, misal kegiatan eksternal public relations.

Buatlah diagram pengidentifikasian yang bersifat bersifat deduktif:

a. Asal induk ilmu yang akan diteliti, misal: ilmu sosial.

b. Teori inti, atau dalam ilmu filsafat disebut Grand theory, misalnya komunikasi.

c. Teori tingkat tengah, disebut juga dalam ilmu filsafat Middle range theory, misalnya public relations.

d. Topik penelitian berasal dari turunan teori inti dan teori tengah, misalnya kegiatan eksternal public relations.

Dari topik kemudian dipersempit lagi menjadi judul penelitian, misal: “Peran Pameran Sebagai Media Promosi Perusahaan PT. Kinabalu Di Kota Bandung”. Sekarang peneliti harus mencari buku-buku, atau teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan, dari grand theory hingga teori-teori dilapangan tentang pameran, dalam ilmu filsafat disebut parokial theory.

 

Bila hal-hal di atas sudah terpenuhi, kita bisa mulai menulis skripsi. Berikut format penulisan skripsi pada umumnya:

Halaman judul: berisi sama dengan halaman sampul.

Halaman persetujuan: memuat tanda tangan para pembimbing.

Halaman motto (kalau ada): memuat ungkapan-ungkapan bijak.

Kata pengantar: memuat uraian singkat tentang maksud dari sripsi, penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih.

Daftar isi: memuat urutan bab, sub bab, dan anak sub bab disertai dengan nomer halamannya.

Daftar tabel: memuat urutan judul tabel beserta nomor halamannya.

Daftar gambar: berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya.

Abstrak: memuat secara tentative alasan penelitian maupun fenomena yang telah dikembangkan menjadi judul penelitian. Bagaimana strategi yang digunakan dalam memecahkan masalah yang ada, dan kemudian disusun hipotesa penelitian.

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah: memuat hal-hal yang menjadi latar belakang penelitian seperti: obyek penelitian, masalah yang akan diteliti, dan judul penelitian.

1.2 Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah: memuat semua masalah (daftar masalah) yang mungkin dijumpai pada latar belakang masalah.

1.2.2 Batasan Masalah: hanya memuat maslah-masalah yang diteliti diambil dari identifikasi yang relevan dengan judul penelitian.

1.2.3 Rumusan Masalah: memuat intisari dari latar belakang masalah, diambil dari batasan masalah. Biasanya ditulis dengan menggunakan kalimat pertayaan.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian: memuat hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian.

1.3.2 Kegunaan Penelitian: memuat hal-hal yang akan dicapai apabila penelitian

Berhasil.

1.4 Hipotesis: memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori, atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, yang masih harus dibuktikan kebenarannya.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Variabel-variabel Penelitian: memuat variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, meliputi variabel bebas dan terikat.

1.5.2 Populasi dan Sampel: populasi adalah jumlah keseluruhan objek yang akan diteliti, sementara sampel adalah bagian dari populasi yang wewakilinya (representatif).

1.5.3 Metode Pengumpulan Data: memuat cara dan proses pengumpulan data secara rinci, dengan menunjukan langkah-langkah yang ditempuh, bilamana data dikumpulkan dan siapa yang melaksanakan pengumpulan data tersebut.

1.5.4 Metode Analisis: menguraikan mengenai alat analisis yang digunakan, dapat berbentuk kuantitatif atau kualitatif.

1.6 Sistematika Skripsi: memuat urutan penyajian dan hal-hal yang akan dibahas dalam penulisan skripsi.

 

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian-pengertian: kumpualan pengertian teori-teori yang digunakan dalam penelitian

2.1.2 Rumus-rumus/Alat ukur: meuat rumus-rumus atau alat-alat ukur yang digunakan untukdalam menganalisis data hasil penelitian.

2.1.3 Definisi Operasional: memuat pengertian-pengertian dari seluruh kata-kata yang terdapat dalam judul penelitian. Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi peneliti dengan pembaca.

2.2 Ulasan-ulasan.

 

BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

3.1 Riwayat Singkat Perusahaan: memuat riwayat mengenai pendirian dari perusahaan tempat penelitian yang dilaksanakan, demikian juga perkembangannya.

3.2 Struktur Organisasi dan Tingkatan Manajemen: memuat tentang organisasi perusahaan, (meliputi struktur organisasi, bentuk organisasi dan kebijakan penyesuaian oragnisasi), tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota organisasi, dan budaya manajemen.

3.3 Bidang Usaha/Kegiatan Perusahaan: memuat jenis usaha, produk yang dihasilkan dan pemasarannya dari perusahaan bersangkutan.

 

BAB IV PEMBAHASAN, ANALISIS DAN INTERPRESTASI

4.1 Penyajian data hasil Penelitian: memuat hasil penelitian dan pembahasannya yang sifatnya terpadu. Pembahasan tentang hasil penelitian yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik kuantitati dan kualitatif.

4.2 Analisis dan Interprestasi: memuat hasil data penelitian, yang diperoleh berupa angka-angka yang dapat diberi penafsiran.

4.3 Temuan-temuan Penelitian: memuat hal-hal yang dianggap baru atau diperoleh angka-angak yang dapat diberi penafsiran.

 

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan: memuat pernyataan singkat yang dijabarkan secara tepat dari hasil penelitian dan pembahasannya. Kesimpulan harus berisi pernyataan mengenai diterima atau tidaknya hipotesis.

5.2 Saran: memuat hasil dan pengalaman peneliti yang dilakukan, yang dapat bersifat teoriti dan praktis. Saran harus berisi pemikiran, mengenai pemecahan masalah yang telah diajukan dan dirumuskan dalam pemecahan masalah.

 

DAFTAR PUSTAKA: daftar pustaka memustakai pustaka yang diacu dalam penelitian dan disusun kebawah menurut abjad.

LAMPIRAN-LAMPIRAN: lampiran digunakan untuk menempatkan data/keterangan, untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian bentang tubuh.

 

Format penulisan skripsi pada dasarnya berbeda-beda di setiap perguruan tinggi, untuk itu sebelum memulai menulis skripsi, disarankan untuk menanyakan buku panduan penulisan skripsi perguruan tinggi setempat selain juga membaca tulisan di atas. -Ed-

 

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Uchjana, Onong. 2003. Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.

Uma Sekaran. 2003. Research Method for Bussiness A Skill Building Approach. Fouth Edition. John Wiley & Son.